Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Pemilu Raya
(Pemira) untuk menentukan Capres 2014 dari internal PKS. Pemira ini diikuti oleh kader PKS se-Indonesia.
Menurut Presiden PKS, Anis Matta Pemira yang diselenggarakan
partainya berbeda dengan konvensi dalam menentukan calon presiden.
“Jelas bedanya. Kalau dalam konvensi yang berkompetisi
adalah elite, sementara kita di PKS (pemira) justru kebalikannya," kata
Anis Matta seperti dikutip Antara, Selasa (27/11/2013).
Dalam sistem pemira suara kader PKS sangat menentukan karena
kader se-Indonesia langsung memilih kandidat yang menurutnya layak sebagai
capres 2014. Anis menjelaskan, saat ini dorongan dari akar rumput PKS, khususnya
para kader agar PKS segera menetapkan capres sebelum pemilihan umum legislatif.
"Sebelumnya, kita memang punya keputusan di majelis
syuro yang lama bahwa capres baru ditetapkan setelah pemilu legislatif. Tapi,
tuntutan mereka (kader) minta ditetapkan sebelum pemilu legislatif," ujar
Anis.
Karena itu, ia mengatakan segera mengakomodasi tuntutan dari
para kader PKS di akar rumput untuk menentukan capres, tetapi bukan dalam
bentuk konvensi sebagaimana parpol lain, melainkan dalam bentuk pemira.
"Kalau dalam pemira, dari para kandidatnya sendiri
tidak ada kampanye di dalam. Jadi, jelas ya bedanya. Kalau ini (pemira) grassroot,
kalau ini (konvensi) pertarungan elite," kata Anis.
Yang akan dilibatkan dalam pemira adalah semua kader PKS di
seluruh daerah, termasuk mereka yang bukan menduduki jabatan sebagai pengurus,
tetapi sudah tercatat sebagai kader partai.
Ditanya mekanisme penyaluran aspirasi kader dalam pemira, ia
menjelaskan seluruhnya sudah diatur dalam sistem, termasuk Lembaga Pelaksana
dan Penokohan Kader (LPPK) PKS sebagai lembaga internal independen.
"Yang terpenting bagi saya sebagai Presiden
PKS, ini adalah salah satu sistem demokrasi internal yang kita terapkan dalam
pemira, berbeda dengan sistem yang ada dalam partai-partai lain," lugas
Anis.
0 Response to "Inilah Bedanya Pemira PKS Dengan Konvensi"
Post a Comment