Tahun politik yang dilabelkan di tahun 2014 menjadikan partai politik (parpol) tengah sibuk menemukan sosok perempuan yang pantas ditokohkan, diusung dan dimenangkan. Ada kuota 30% dari total Daftar Calon Tetap (DCT) yang harus diisi oleh kader perempuan dari partai mereka, kader yang dapat menerjemahkan visi dan misi partai dalam kancah dunia politik untuk bertarung pada 9 April 2014 mendatang.
Partai dengan nomor urut 3, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal sebagai partai dengan basic kaderisasi terkuat memiliki ribuan kader perempuan yang layak ditokohkan. Mereka bervisi dan bermisi solid, memiliki daya saing berkompetisi. Kali ini salah satu kader perempuan PKS wilayah Kabupaten Bandung diusung dengan sosok cerdas, aktif dan solutif, Deviyani, S.Si, M.T.
Sekarang, kreativitas kampanye para caleg sangat dituntut menjelang Pemilu 2014 ini. Tuntutan masyarakat dan kesempatan media juga sudah berbeda, caleg harus jeli mengambil posisi dan menjalankan fungsi kampanyenya. Berbekal kalimat inspirasi, “Terbaik adalah yang banyak menebar manfaat”. Oleh karena itu, Teh Deviyani atau yang biasa disapa dengan Teh Devy ini mulai meyakinkan masyarakat. Memberikan bukti kongkrit bukan sekedar janji politik dengan sejuta intrik yang mengelabui rakyat.
Pilihan kampanye dengan slogan CERDAS adalah jargon yang dimiliki. Cerdas yang dimaksudkan adalah cerdas melakukan pemberdayaan potensi secara maksimal, potensi sekecil apapun. Cerdas yang dimaksud juga sebagai bentuk kontribusi memberikan manfaat sepanjang hayat, cerdas membuka dan menjaring suara dengan cara yang tak biasa (unusual), think different cause we are different itulah ruhiyah kampanye Teh Deviyani.
Slogan yang diusung dalam kampanye cerdas ini adalah Low Cost High Value. Biaya minim namun tinggi nilai. Terinspirasi dari Sang Presiden Partai PKS, Anis Matta, “Jika kata sudah tak dipercaya maka kita punya sorot mata, dengan kata lain sapalah sebanyak orang yang kita mampu dengan sorot mata meyakinkan yang kita miliki, bahwa kita adalah yang terbaik, bahwa kita adalah yang paling bermanfaat.”
Latar belakang seperti itulah yang menjadikan Teh Devi, dengan cekatan mengusung slogan Low Cost High Value . Terlebih dengan menimbang wilayah daerah pemilihan yang luas dan dominansi pedesaan, seperti halnya kabupaten Bandung dengan jumlah 31 kecamatan dan 266 desa. Ada beragam pilihan yang dapat digunakan untuk berkampanye, namun perumusan yang matang tentu harus dilakukan.
Track record Teh Devi yang banyak berinteraksi dengan kalangan akademisi ditambah profesinya sebagai seorang dosen disalah satu perguruan tinggi swasta di Bandung, dan kemampuannya dalam bidang IT yang mumpuni tercetuskanlah ide kampanye bertema: Komputer Masuk Desa.
Teh Devi juga teliti menganalisa bahwa maksimalisasi internet dan komputer ternilai kurang di pedalaman desa. Kesadaran akan terbatasnya keterampilan operasionalisasi komputer sebagai keahlian dasar bagi remaja sebagai pemilih pemula, teh Devi yang memiliki latar belakang interaksi dengan ibu-ibu kader posyandu menawarkan program pelatihan komputer dasar kepada anak-anak mereka. Anak-anak yang masuk dalam golongan usia pemilih pemula. Ibu kader pun menyambut dengan positif.
Kampanye cerdas “komputer masuk desa” ala Teh Devi ini dilakukan tanpa membebani peserta. Peserta tinggal datang dan mengikuti pelatihan. Minimal dalam setiap pelatihan disediakan 30 laptop, diangkut menyusuri jalan pedesaan, bahkan tak jarang jarak parkir ke tempat pelatihan berjarak 200-500 meter sehingga laptop-laptop tersebut diangkut lagi menggunakan motor.
Cerdasnya lagi kampanye ini, Teh Devi beserta timnya memberikan modul pelatihan, snack dan coffee break serta sertifikat bagi peserta pelatihan. Dan peserta tidak dipungut biaya pelatihan apapun, GRATIS.
Partai dengan nomor urut 3, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dikenal sebagai partai dengan basic kaderisasi terkuat memiliki ribuan kader perempuan yang layak ditokohkan. Mereka bervisi dan bermisi solid, memiliki daya saing berkompetisi. Kali ini salah satu kader perempuan PKS wilayah Kabupaten Bandung diusung dengan sosok cerdas, aktif dan solutif, Deviyani, S.Si, M.T.
Sekarang, kreativitas kampanye para caleg sangat dituntut menjelang Pemilu 2014 ini. Tuntutan masyarakat dan kesempatan media juga sudah berbeda, caleg harus jeli mengambil posisi dan menjalankan fungsi kampanyenya. Berbekal kalimat inspirasi, “Terbaik adalah yang banyak menebar manfaat”. Oleh karena itu, Teh Deviyani atau yang biasa disapa dengan Teh Devy ini mulai meyakinkan masyarakat. Memberikan bukti kongkrit bukan sekedar janji politik dengan sejuta intrik yang mengelabui rakyat.
Pilihan kampanye dengan slogan CERDAS adalah jargon yang dimiliki. Cerdas yang dimaksudkan adalah cerdas melakukan pemberdayaan potensi secara maksimal, potensi sekecil apapun. Cerdas yang dimaksud juga sebagai bentuk kontribusi memberikan manfaat sepanjang hayat, cerdas membuka dan menjaring suara dengan cara yang tak biasa (unusual), think different cause we are different itulah ruhiyah kampanye Teh Deviyani.
Slogan yang diusung dalam kampanye cerdas ini adalah Low Cost High Value. Biaya minim namun tinggi nilai. Terinspirasi dari Sang Presiden Partai PKS, Anis Matta, “Jika kata sudah tak dipercaya maka kita punya sorot mata, dengan kata lain sapalah sebanyak orang yang kita mampu dengan sorot mata meyakinkan yang kita miliki, bahwa kita adalah yang terbaik, bahwa kita adalah yang paling bermanfaat.”
Latar belakang seperti itulah yang menjadikan Teh Devi, dengan cekatan mengusung slogan Low Cost High Value . Terlebih dengan menimbang wilayah daerah pemilihan yang luas dan dominansi pedesaan, seperti halnya kabupaten Bandung dengan jumlah 31 kecamatan dan 266 desa. Ada beragam pilihan yang dapat digunakan untuk berkampanye, namun perumusan yang matang tentu harus dilakukan.
Track record Teh Devi yang banyak berinteraksi dengan kalangan akademisi ditambah profesinya sebagai seorang dosen disalah satu perguruan tinggi swasta di Bandung, dan kemampuannya dalam bidang IT yang mumpuni tercetuskanlah ide kampanye bertema: Komputer Masuk Desa.
Teh Devi juga teliti menganalisa bahwa maksimalisasi internet dan komputer ternilai kurang di pedalaman desa. Kesadaran akan terbatasnya keterampilan operasionalisasi komputer sebagai keahlian dasar bagi remaja sebagai pemilih pemula, teh Devi yang memiliki latar belakang interaksi dengan ibu-ibu kader posyandu menawarkan program pelatihan komputer dasar kepada anak-anak mereka. Anak-anak yang masuk dalam golongan usia pemilih pemula. Ibu kader pun menyambut dengan positif.
Kampanye cerdas “komputer masuk desa” ala Teh Devi ini dilakukan tanpa membebani peserta. Peserta tinggal datang dan mengikuti pelatihan. Minimal dalam setiap pelatihan disediakan 30 laptop, diangkut menyusuri jalan pedesaan, bahkan tak jarang jarak parkir ke tempat pelatihan berjarak 200-500 meter sehingga laptop-laptop tersebut diangkut lagi menggunakan motor.
Cerdasnya lagi kampanye ini, Teh Devi beserta timnya memberikan modul pelatihan, snack dan coffee break serta sertifikat bagi peserta pelatihan. Dan peserta tidak dipungut biaya pelatihan apapun, GRATIS.
Sekaya apa caleg muda PKS ini?
Ternyata, seluruh fasilitas yang diberikan selama pelatihan adalah swadaya dari seluruh kader-kader PKS yang tergabung di dalam tim pemenangan. Latar yang masih harus diketahui, bahwa sosok teh Devi yang merupakan aktivis dakwah semenjak sekolah dan kuliah menorehkan kepercayaan di berbagai kader yang pernah mendapatkan sentuhan tarbawi maupun taujih darinya. Bukan hal aneh tiba-tiba donasi berdatangan dari mereka yang sempat tertarbiyah olehnya, yang sosok itu sudah berbeda kota bahkan beda negara. Bahkan persiapan kader di tempat pelatihan untuk menyediakan fasilitas tempat pelatihan menjadi bukti bahwa amal jama’i itu masih ada. Harapan itu masih ada.
Hingga saat tulisan ini diangkat, pelatihan komputer sudah berjalan 6 angkatan di empat titik desa yang berbeda, menyusul angkatan ke-7, ke-8 dan seterusnya. Angkatan I di Banjaran Kecamatan Banjaran, Angkatan II di Desa Cikasungka Kecamatan Cikancung, Angkatan III di Desa Panundaan Kecamatan Ciwidey , angkatan ke 4 Margahayu.
Kecerdasan kampanye akan dinilai berkualitas oleh orang-orang yang cerdas. Bukankah yang layak dimenangkan, dijadikan wakil adalah para tokoh yang cerdas, bermanfaat dan memang layak memimpin? Jadilah pemilih cerdas.
*Tulisan kiriman dari Hendrik Ria Hifman (Timses)
Hingga saat tulisan ini diangkat, pelatihan komputer sudah berjalan 6 angkatan di empat titik desa yang berbeda, menyusul angkatan ke-7, ke-8 dan seterusnya. Angkatan I di Banjaran Kecamatan Banjaran, Angkatan II di Desa Cikasungka Kecamatan Cikancung, Angkatan III di Desa Panundaan Kecamatan Ciwidey , angkatan ke 4 Margahayu.
Kecerdasan kampanye akan dinilai berkualitas oleh orang-orang yang cerdas. Bukankah yang layak dimenangkan, dijadikan wakil adalah para tokoh yang cerdas, bermanfaat dan memang layak memimpin? Jadilah pemilih cerdas.
*Tulisan kiriman dari Hendrik Ria Hifman (Timses)
0 Response to "Deviyani, Caleg PKS yang Cerdas"
Post a Comment